Siksa Kubur & Badarawuhi: 3 Alasan Film Horor Indonesia Selalu LARIS

Siksa Kubur & Badarawuhi: 3 Alasan Film Horor Indonesia Selalu LARIS

Posted by Fullstop Indonesia on 17 April 2024

Kedua film yang tayang bersamaan di seluruh bioskop di Indonesia pada 11 April 2024 lalu ini masih bersaing sengit untuk menjadi TOP BOX OFFICE setelah libur lebaran.

Melansir dari Kompas, pada hari kelima penayangannya, film Siksa Kubur telah mendapatkan 1,4 juta penonton. Nggak mau kalah dengan film karya Joko Anwar ini, film produksi MD Pictures film Badarawuhi di Desa Penari telah mendapatkan 1 juta penonton sejak hari ketiga penayangannya.

FULLSTOP Branding Agency Indonesia jadi ingat dengan kejadian sama saat Barbie dan Oppenheimer tayang bersamaan Juli 2023 lalu. Sama-sama berhasil juga mencuri perhatian penonton, perbedaan pada Siksa Kubur dan Badarawuhi ada pada genre film yang juga sama. Yang lebih membuat FULLSTOP Branding Indonesia kagum lagi, keduanya sama-sama tayang di momen peak season: LIBUR LEBARAN.

Orang-orang fokus silaturahmi, mudik dan berkumpul bersama keluarga. Kemudian Rapi Film dan MD Pictures pun menawarkan hiburan yang menarik untuk menemani momen lebaran tahun ini. Hasil dari marketing strategy ini terbukti berhasil, bahkan sebelum tayang selama 7 hari. Mendapatkan jutaan penonton menurut FULLSTOP Branding Agency Indonesia, cukup menjadi prestasi yang membanggakan. Selain secara marketing strategy, yang mencuri perhatian FULLSTOP Branding Indonesia ada pada penentuan judul film yang jika dianalogikan pada sebuah headline copywriting dan diboost melalui social media activation, keduanya cukup click-bait.

Kok bisa?

Frasa “Siksa Kubur” jika melihat dari interest audience dengan jumlah umat muslim yang juga dominan, bikin FULLSTOP Branding Agency Indonesia nggak heran film ini bikin penasaran banyak orang. Siksa kubur dalam agama Islam merupakan gambaran kehidupan umat muslim setelah meninggal dunia nantinya. Kehidupan ini sering dipertanyakan, akankah “menyiksa” atau bagaimana? Rasa penasaran seseorang terhadap aktivitas ini tentunya cukup berpengaruh dengan minat seseorang menonton film karya Joko Anwar ini. Apalagi dengan penokohan yang diperankan oleh Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, dan Faradina Mufti. Tentunya membawa impact yang cukup besar terhadap animo penggemar film horor dan umat muslim di Indonesia didukung dengan social media activation hanya dengan membaca judul film ini.

Begitupun dengan Badarawuhi di Desa Penari.

Apakah teman-teman masih ingat dengan KKN di Desa Penari? Dengan pencapaian hingga 10 JUTA penonton yang juga mencetak sejarah perfilman Indonesia mendapatkan jumlah penonton terbanyak, sedikit banyak secara judul tentu mencuri perhatian masyarakat Indonesia.

Fun fact lain!

Ternyata Badarawuhi ini merupakan sekuel dari KKN di Desa Penari. Makin nggak heran kan kenapa film ini tentu punya perhatian khusus tersendiri yang berangkat dari penonton KKN di Desa Penari? Pemeran utama di sekuel ini pun sama seperti sebelumnya diperankan oleh Aulia Sarah. Sedikit bocoran dari Aulia yang dilansir dari JPNN, sosok Badarawuhi kali ini lebih seram daripada di KKN di Desa Penari.

Branding strategy KKN di Desa Penari sebelumnya yang cukup kuat, tentu menurut FULLSTOP Branding Indonesia cukup mendatangkan rasa penasaran yang juga besar terhadap alur cerita Badarawuhi kali ini. Well, film horor selalu jadi tontonan terfavorit masyarakat Indonesia. Setiap tahunnya diiringi dengan perkembangan zaman dan teknologi, film horor selalu diproduksi oleh sineas film Indonesia.

Kira-kira kenapa ya film horor selalu LARIS?

Begini pendapat FULLSTOP Creative Agency yang perlu kamu simak!

  1. Urban Legend yang Konsisten Menjadi Mitos dan Kepercayaan

Melansir dari Prambors FM, urban legend merupakan cerita misterius tanpa diketahui asalnya namun cepat tersebar ke masyarakat. Biasanya, cerita ini juga membuat seseorang penasaran dengan faktanya. Urban legend selalu mengundang banyak tanya, namun rata-rata cerita yang ada di dalamnya benar-benar mengerikan.

Begitupun dengan mitos legendaris seperti sosok kuntilanak, pocong, genderuwo yang sepanjang masa populer dan digandrungi oleh rasa penasaran masyarakat Indonesia. Kesemuanya menjadi salah satu urban legend yang konsisten dan tetap digemari masyarakat, apalagi dengan hadirnya konten-konten YouTube yang sejak beberapa tahun belakangan ini dirajai pula oleh kreator story telling bergenre horor / misteri.

Menurut FULLSTOP Creative Agency, adanya YouTube sendiri juga menjadi faktor bagaimana film horor di bioskop juga stabil diminati. Sama halnya saat KKN di Desa Penari viral dari social media platform “X”. Viral marketing yang diboost melalui social media activation dan terbangun dari cerita anonim ini ternyata berhasil hingga saat filmnya hadir di bioskop Indonesia. Cerita dari urban legend yang kuat seperti ini tentunya juga berpengaruh terhadap “bagaimana respon” potential marketnya di Indonesia.

Semakin sebuah cerita misteri atau horor tersebut populer, maka sama halnya seperti cara kerja viral marketing. Tentunya semakin mendorong dan menyokong kepopuleran cerita itu sendiri. FULLSTOP Creative Agency juga nggak heran mengapa film berjudul Siksa Kubur pun digandrungi sebegitunya karena meskipun lahir dari pemahaman umat muslim, namun pengukuran skala kebenaran dan bagaimana “siksa kubur” bekerja di kehidupan berikutnya tentu menjadi faktor seseorang ter-trigger untuk rela merogoh kocek menonton film ini.

  1. Mengambil Point of Interest: Menegangkan dan Bikin Penasaran

Secara psikologis, film horor tentu akan memberikan efek menegangkan tanpa mengurangi rasa penasaran dengan ending ceritanya. Sama halnya seperti yang dishare oleh BPK Penabur Jakarta, ketegangan yang lahir sebagai efek menonton film horor akan membuat hormon endorfin dan dopamin menciptakan sebuah euforia.

Perasaan ini tentunya lebih pada kenikmatan tersendiri saat menonton film horor. Selain itu, karena mediumnya merupakan sebuah film yang berlokasi di bioskop, rasa aman kita saat menonton film horor akan muncul karena menyadari bahwa cerita pada film horor hanyalah fiksi. Dari sudut pandang psikologis lainnya, kenikmatan menonton film horor sama dengan efek “terbiasa” dalam proses belajar. Semakin sering dan “ngeri” filmnya maka ketegangan atau ketakutan yang kita alami pun biasanya semakin berkurang.

  1. Horor Sangat Dekat dengan Fantasi

Dikemas cukup menegangkan dengan alur cerita yang bikin penasaran, menurut FULLSTOP Creative Agency Indonesia film horor sama halnya permainan fantasi pada imajinasi seseorang.

Fantasi pada suguhan cerita film horor inilah, seperti dilansir dari CNN Indonesia membuat seseorang secara psikologi juga dapat melepas stresnya. Ketegangan yang dihasilkan setelah menonton film horor akan menjadi pusat perhatian pikiran teman-teman selama film sedang tayang. Hal inilah juga yang menurut FULLSTOP Creative Agency Indonesia membuat film horor cukup diminati penggemarnya.

Meskipun berdurasi hanya sekitar 2 jam, namun selama film berlangsung tentunya kita semua akan merasakan sensasi dan ketegangan yang berbeda. Stres pribadi sebelum film dimulai akan dapat disalurkan secara positif dalam respon kita terhadap film horor yang sedang ditonton.

Bagaimana Cara Brand Bisnis Keluarga Agar Selalu Laris Seperti Film Horor Indonesia?

Meskipun aplikasi marketing strategynya ke dalam medium yang berbeda, namun teman-teman UMKM dan family business owner tetap bisa ambil pelajaran dari film horor. Apa saja poin-poin penting yang bisa dijadikan ‘lesson-learned’?

  1. Konsistensi dalam branding

Yes, bisnis keluarga pun perlu branding strategy & social media activation yang konsisten!

  1. Nostalgia marketing

Hanya kalau campaign-nya memang cocok ya! Tapi se-simple melakukan social media activation kilas balik dan perjalanan bisnis keluarga Anda, juga merupakan sebuah konten yang bagus & efektif lho!

  1. Bikin audience penasaran via hook point

Jangan asal bikin konten! Social media activation pun ada tips & trick-nya. Sama seperti film horor, brand family business atau UMKM bisa bikin audience penasaran & tegang dengan menggunakan hook point di konten campaign (terutama reels!)

  1. Good story-telling

Ajak audience untuk berfantasi. Ajak audience untuk mengerti cerita Anda. Bikin bisnis keluarga atau brand apa pun yang Anda punya menjadi relatable & menarik.

  1. Pahami unique selling point / product highlight bisnis Anda

Dengan demikian, point of interest dalam marketing strategy dan branding strategy bisnis teman-teman dapat dikemas menjadi deskripsi atau poin-poin solusi pada penggunaan produk. Analisa lagi, bagian mana dari produk Anda yang menjadi core value dan tepat guna bagi market Anda?

Ternyata, banyak juga ya pelajaran yang bisa diambil dari sebuah film untuk marketing & branding family business!

Jadi, kira-kira film apalagi ya yang dibedah FULLSTOP Creative Agency Indonesia berikutnya? Stay tuned terus di Blog FULLSTOP ya!

Back To List Blog