5 Strategi Menentukan Brand Positioning

5 Strategi Menentukan Brand Positioning

Posted by Fullstop Indonesia on 23 June 2025

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, menentukan brand positioning bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Bagaimana sebuah brand dikenali, diingat, dan dipercaya sangat dipengaruhi oleh strategi posisinya di benak konsumen. Di sinilah pentingnya menyusun branding strategy yang tidak hanya relevan dengan produk, tapi juga dengan kebutuhan pasar.

Sebagai tim dari FULLSTOP Branding Agency Indonesia, kami percaya bahwa pemetaan posisi brand yang tepat akan membantu proses brand activation dan marketing activation menjadi lebih efektif. Dalam artikel ini, kami membagikan lima strategi praktis yang dapat membantu teman-teman UMKM dan family business owner untuk menentukan brand positioning yang kuat dan berkelanjutan.

Yuk simak!

  1. Kenali Kualitas Produk: Apa yang Menjadi Unggulan?

Langkah awal yang paling dasar namun sering diabaikan adalah mengenali secara objektif keunggulan produk atau jasa Anda. Dalam menyusun branding strategy, penting untuk menjawab: apa nilai jual utama brand Anda?

  • Apakah Anda unggul dalam kecepatan layanan?
  • Apakah bahan baku Anda lebih berkualitas dibanding kompetitor?
  • Apakah teknologi yang digunakan lebih modern?

Identifikasi ini menjadi pondasi untuk menentukan positioning yang otentik. Sebagai contoh, FULLSTOP Creative Agency Surabaya membangun campaign dengan menonjolkan benefit LOW GI (rendah glikemik indeks) untuk Beras Porang FUKUMI, yang secara valid memang memiliki uji klinis membuktikan hal tersebut. Keunggulan inilah yang kemudian kami angkat dalam marketing activation dan seluruh komunikasi brand FUKUMI.

  1. Gunakan Problem-Solution Positioning

Strategi kedua adalah menjadikan produk atau jasa dari brand sebagai solusi dari masalah spesifik. Ini disebut sebagai problem-solution positioning, di mana seluruh narasi brand dibangun untuk menunjukkan bagaimana brand kita hadir sebagai jawaban.

Misalnya, jika teman-teman family business owner menjual aplikasi manajemen keuangan untuk keluarga muda, maka branding strategy bisa dibangun di sekitar narasi: "Bantu keluarga atur keuangan tanpa ribet."

Brand yang berhasil menggunakan pendekatan ini akan sangat kuat dalam brand activation karena secara langsung menyentuh kebutuhan dan pain point konsumen. Tim kami di FULLSTOP Branding Agency Indonesia sering menggunakan teknik ini dalam kampanye marketing activation maupun social media campaign, karena pendekatan ini mengundang interaksi yang lebih tinggi dari konsumen.

Kuncinya adalah: cari tahu masalah apa yang paling sering dialami target market Anda, lalu posisikan brand sebagai solusinya.

  1. Category Leadership dan Market Analysis

Apakah brand yang dibangun teman-teman family business owner ini adalah PIONEER di industrinya? Atau ingin menjadi “CHALLENGER” yang menyaingi market share terbesar saat ini?

Memahami kondisi kompetisi sangat penting dalam menentukan brand positioning. Jika pasar sudah penuh dan ada market leader yang sangat kuat, maka kita perlu strategi berbeda. Salah satu contohnya adalah dengan mengambil niche tertentu atau mengubah angle komunikasi.

Berbeda lagi strateginya kalau brand teman-teman UMKM & family business owner ini bermain di “blue ocean” ya – alias market yang benar-benar baru! Nah di sini, kita bisa memposisikan diri sebagai yang PERTAMA atau SPESIALIS di kategori tersebut.

FULLSTOP Creative Agency Surabaya, dalam perjalanan hampir 15 tahun menggarap brand development, selalu melakukan market research & analysis yang mendalam untuk membantu client-client family business owner memahami peta kompetitor. Dengan data tersebut, branding strategy bisa diarahkan secara lebih presisi—apakah akan bermain sebagai challenger, niche expert, atau category leader baru.

  1. Sesuaikan dengan Lifestyle Target Market

Brand bukan hanya produk, tapi juga identitas dan gaya hidup. Oleh karena itu, strategi lifestyle-based positioning menjadi semakin penting, terutama jika brand ingin menyasar pasar dengan aspirasi tertentu.

Pertanyaan kuncinya: audience Anda ingin terlihat seperti apa?

  • Apakah mereka aktif, urban, dan kreatif?
  • Atau lebih ke arah keluarga muda yang mencari kenyamanan dan efisiensi?

Sebagai contoh, FULLSTOP Branding Agency Indonesia engage dengan client brand fashion lokal. Nah untuk brand positioning, yang bisa FULLSTOP lakukan sebagai creative agency dan brand strategist di sini adalah memetakan gaya hidup target market. Contohnya, mereka adalah audience yang fashion-aware, aktif di social media, mencari inspirasi dari pop culture, dan lain sebagainya. Dengan brand persona ini, maka branding strategy dan brand activation dapat dikemas oleh FULLSTOP sebagai social media agency untuk berbicara langsung dengan lifestyle mereka. Komunikasi di sini bukan hanya caption atau tone saja, tapi juga secara visual dan jenis campaign-nya.

  1. Tentukan Posisi Berdasarkan Harga

Strategi yang paling sederhana namun tetap efektif adalah menentukan posisi berdasarkan harga. Apakah brand Anda ingin tampil sebagai opsi ekonomis (value for money, affordable), atau sebagai produk premium yang eksklusif?

Harga adalah sinyal kuat dalam branding strategy. Namun hati-hati, harga rendah tidak selalu berarti positioning yang lemah. Justru jika dikomunikasikan dengan tepat, brand value Anda bisa sangat kuat di segmen tersebut. Sama seperti yang FULLSTOP Branding Indonesia untuk mie pedas viral WIZZMIE sebagai team creative agency-nya.

Sebaliknya, jika memilih positioning premium, maka seluruh elemen branding harus mendukung persepsi tersebut—mulai dari desain, kemasan, layanan pelanggan, hingga tone campaign di marketing activation.

Brand Positioning Bukan Soal Awareness, Tapi Langkah untuk Dikenal dan Menjadi Top of Mind

Dengan menyusun branding strategy yang kuat—berdasarkan kualitas produk, solusi terhadap masalah, kepemimpinan kategori, gaya hidup audiens, dan strategi harga—brand akan memiliki posisi yang lebih solid dan relevan di benak pasar.

Ingat, tanpa positioning yang jelas, semua upaya branding hanya akan berakhir sebagai “noise” saja.

FULLSTOP sebagai branding agency yang sudah berkecimpung lama di industri kreatif, YAKIN banget kalau tanpa brand positioning, lama-kelamaan malah rugi! Rugi waktu, rugi tenaga, rugi secara money value… karena usaha marketing yang dilakukan akan sia-sia kalau tidak searah dengan brand positioning yang dimau.

Oleh karena itu, secuil tips nih untuk teman-teman UMKM dan family business owner…

Sebelum memulai brand development atau launch, pastikan sudah ada gambaran yang jelas brand positioning seperti apa yang mau diraih. Or we can help you with that. FULLSTOP bisa bantu teman-teman juga untuk mengonsep brand positioning sesuai visi yang diharapkan client.

Dan setelah itu, your branding journey should be easy. Asal konsisten ya!

Back To List Blog