Iklan Koran & Majalah: Masih Efektif atau Nostalgia?

Iklan Koran & Majalah: Masih Efektif atau Nostalgia?

Posted by Fullstop Indonesia on 30 October 2025

Di tengah dunia digital yang dipenuhi scroll, swipe, dan skip ad, muncul pertanyaan klasik:
Apakah iklan koran dan majalah masih relevan di era serba cepat ini, atau hanya tinggal nostalgia bisnis masa lalu?

FULLSTOP Branding Agency Indonesia melihat fenomena ini bukan sekadar dari sisi media, tapi dari perubahan perilaku konsumsi informasi di Surabaya — salah satu kota dengan keseimbangan unik antara modernitas dan tradisi. Karena, faktanya, meski dunia digital mendominasi, iklan cetak masih punya tempat tersendiri di hati segmen tertentu.

Surabaya dikenal sebagai kota yang dinamis, dengan masyarakat berlapis dari kalangan profesional muda, pebisnis keluarga, hingga komunitas tradisional Tionghoa yang kuat. Menariknya, riset lapangan oleh beberapa media lokal menunjukkan bahwa pembaca koran memang menurun, tapi tidak hilang. Mereka hanya bergeser — dari massa umum menjadi segmen yang jauh lebih spesifik dan berdaya beli tinggi. Contohnya, kelompok pembaca yang masih setia dengan koran berbahasa Mandarin di Surabaya. Masih cukup terkenal di komunitas Tionghoa yang aktif secara bisnis, mereka membaca bukan sekadar untuk berita, tapi untuk koneksi sosial dan kebiasaan budaya.

Dari kacamata FULLSTOP Creative Agency Surabaya, ini justru menarik: media cetak kini bukan tentang jangkauan massal, tapi tentang trust dan tradisi. Ketika seseorang membaca iklan di koran yang sudah ia percayai selama puluhan tahun, tingkat kepercayaannya jauh lebih tinggi dibandingkan melihat iklan pop-up di layar ponsel.

Kesalahan umum banyak brand adalah menilai efektivitas media dari jumlah viewer, bukan kualitas audiens. Padahal, strategi marketing yang cerdas justru memahami bahwa tidak semua exposure bernilai sama.

Misalnya, ketika bisnis properti, dealer mobil, atau restoran premium memasang iklan di majalah Surabaya Style, Registry, atau Tatler Indonesia, mereka tahu betul: ini bukan tentang ribuan pembaca, tapi ratusan reader dengan daya beli tinggi dan persepsi prestige. FULLSTOP Branding Agency Indonesia sering menekankan bahwa marketing strategy yang efektif bukan hanya mengejar reach, tapi fit. Dalam kasus media cetak, relevansinya justru kuat untuk bisnis yang ingin menunjukkan kredibilitas, sejarah, atau gaya hidup tertentu. Bayangkan perbedaan emosional antara: 1) melihat iklan jewelry di Instagram feed yang penuh iklan lain, versus 2) melihatnya di halaman glossy majalah dengan editorial bergaya elegan. Faktanya, media cetak masih mampu menciptakan konteks, suasana, dan storytelling visual yang tak mudah digantikan oleh algoritma digital.

Koran Lokal = Trust dan Familiarity

Kekuatan lain dari media cetak di Surabaya ada pada faktor lokalitas. Beberapa koran lokal masih menjadi referensi berita utama bagi banyak kalangan — terutama generasi 40 tahun ke atas, yang tumbuh bersama ritme “ngopi sambil baca koran”.

Dari perspektif FULLSTOP Creative Agency Surabaya, ini berarti satu hal penting: brand activation di media cetak bisa menjadi touchpoint emosional untuk bisnis keluarga (family business) yang ingin menjaga koneksi lintas generasi. Misalnya, restoran legendaris yang diwariskan turun-temurun bisa menampilkan iklan koran bukan untuk mencari pelanggan baru, tapi untuk mengingatkan bahwa mereka masih ada dan tetap relevan.

Ketika generasi muda fokus pada social media marketing, generasi pendiri (founder, orang tua, kolega bisnis lama) justru lebih mempercayai sesuatu yang mereka bisa “pegang dan lihat langsung”. Koran memberi rasa legitimasi — sebuah simbol bahwa bisnis tersebut benar-benar berdiri di dunia nyata, bukan sekadar tren online.

Dari Kertas ke Kredibilitas

Dalam strategi marketing modern, fungsi utama media cetak bukan lagi awareness besar-besaran. Ia lebih berfungsi sebagai “brand credibility amplifier” — membantu memperkuat citra merek agar terlihat mapan dan terpercaya. Sebagai contoh, bisnis di sektor hospitality dan real estate masih menempatkan iklan di koran akhir pekan. Bukan karena ingin reach viral, tapi karena pembaca segmen tersebut cenderung mengambil keputusan besar (investasi, pembelian rumah, pembelian aset) dari sumber yang dianggap kredibel dan serius.

Kredibilitas visual juga penting di sini. Desain tata letak, gaya copywriting, bahkan jenis kertas bisa memperkuat positioning brand. Inilah yang sering disebut FULLSTOP Creative Agency Surabaya sebagai tangible branding — komunikasi yang masih bisa disentuh, dirasakan, dan diingat.

Tentu, ada juga aspek nostalgia yang membuat iklan koran & majalah tetap menarik. Bagi beberapa brand heritage atau bisnis keluarga, tampil di koran lokal bisa jadi simbol kontinuitas. Semacam ritual branding untuk menunjukkan bahwa “kami sudah lama ada dan tetap relevan.” Contohnya, banyak restoran legendaris di Surabaya yang tetap memasang ucapan selamat hari besar di koran setiap tahun.

Apakah itu menghasilkan penjualan langsung? Tidak selalu.

Tapi secara psikologis, itu menjaga top of mind awareness di kalangan pembaca setia, terutama generasi yang masih menghormati bentuk komunikasi klasik seperti itu.

Dari sisi marketing strategy, ini bukan langkah kuno, melainkan bentuk brand activation yang menyeimbangkan antara warisan dan eksistensi. FULLSTOP Branding Agency Indonesia melihat bahwa perpaduan nostalgia dan modernitas justru menciptakan diferensiasi yang kuat, apalagi di tengah pasar digital yang mulai terasa seragam.

Relevansi untuk Brand Modern: Cross-Channel Harmony

Pertanyaan paling penting sekarang bukan “apakah iklan koran masih efektif?”
Tapi: “bagaimana iklan koran bisa bekerja bersama kanal digital?”

Pendekatan hybrid marketing strategy kini mulai diterapkan oleh beberapa brand besar dan family business di Surabaya. Contohnya adalah menampilkan QR Code di halaman koran yang mengarahkan pembaca ke video behind the scene. Atau menggunakan majalah lifestyle untuk pre-launch sebelum event activation offline. Beberapa brand dan event juga menjadikan liputan media cetak sebagai content repost di kanal digital, untuk memperkuat kesan kredibilitas. Dari pengamatan FULLSTOP Creative Agency Surabaya, strategi semacam ini lebih efektif karena memanfaatkan kekuatan masing-masing medium: cetak untuk trust & prestige, digital untuk reach & engagement.

Cetak Belum Mati, Asal Posisinya Tepat

Iklan koran dan majalah memang bukan lagi alat utama dalam strategi marketing modern. Namun, mereka masih punya nilai strategis yang besar — terutama untuk brand dengan target audiens yang menghargai legacy, trust, dan credibility.

FULLSTOP Branding Agency Indonesia percaya bahwa dalam dunia yang terlalu cepat berubah, brand yang mampu menggabungkan elemen lama dan baru justru akan lebih kuat secara emosional. Koran dan majalah mungkin terlihat klasik, tapi di tangan yang tepat — mereka tetap bisa menjadi alat branding strategy yang relevan dan bermakna.

Karena pada akhirnya, bukan soal media apa yang digunakan, tapi bagaimana setiap brand activation dilakukan dengan memahami siapa audiensnya, bagaimana mereka berpikir, dan nilai apa yang masih mereka percayai.

Back To List Blog