Biar Pandemi Aja yang Melandai, Karier Kamu Jangan Ikutan!

Biar Pandemi Aja yang Melandai, Karier Kamu Jangan Ikutan!

Posted by Fullstop Indonesia on 01 October 2021

Level PPKM di sejumlah daerah telah diturunkan. Kini Surabaya berada pada level 3. Di lain sisi, penyesuaian ini seperti mengembuskan semangat baru, khususnya bagi jobseekers yang terdampak. Bagaimana denganmu? Apakah kamu sudah siap kembali menata karier?

“Dengan turunnya situasi (PPKM), ekonomi bisa kembali bergerak, lapangan kerja terbuka, dan kita bisa bantu warga untuk kembali menata kesejahteraannya.”

Pernyataan di atas adalah pernyataan Bapak Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, yang saya kutip langsung dari laman portal berita online Liputan6.com. Saya mengutipnya karena optimisme yang beliau sampaikan sejalan dengan apa yang ada dalam pikiran saya. Bahkan ini sebetulnya merupakan keyakinan yang saya amini sejak awal pandemi melanda. I believe that we can survive; and we must!

Pertama-tama, mungkin kita harus bisa menerima fakta bahwa situasi sedang sangat sulit. Banyak perusahaan besar melakukan efisiensi dengan cara memangkas jumlah pekerjanya; tidak sedikit pula yang bahkan terpaksa harus gulung tikar. Efeknya? Menurut Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim, jumlah lamaran per lowongan di Jobstreet Indonesia meningkat 89% selama COVID-19.

Saya turut prihatin dengan apa yang terjadi, tapi di sisi lain saya juga tidak ingin terlena dan terus terpuruk. Supaya dapat keluar dari situasi yang pelik ini, kita harus punya kemauan untuk bangkit. Jadi saya rasa momentum melandainya PPKM ini bisa kita anggap seperti melihat plang putar balik; semacam pengingat untuk diri kita sendiri agar kembali naik ke tanjakan setelah sempat berada di turunan.

Sudah siap bangkit kembali? Nah, untuk lebih memudahkanmu, saya punya beberapa berguna berikut ini.

Miliki Mindset ‘The Uncertainty is New Opportunity’

Persoalan pandemi ini terasa penuh dengan ketidakpastian. Namun, saya lebih suka melihat situasi tidak pasti ini sebagai peluang. Barangkali mindset ‘the uncertainty is new opportunity’ perlu diaplikasikan supaya kita tidak hilang harapan. Dibanding mengisi kepala dengan perasaan gelisah dan cemas, mengubah sudut pandang mungkin bisa menyelamatkan keadaan.

Contohnya begini: saya sadar bahwa pandemi telah memberikan efek yang begitu masif terhadap cara kerja dunia. Nowadays, anything becomes digital. Ketika kegiatan masyarakat dibatasi, efeknya semakin banyak aktivitas sosial dan ekonomi yang bermigrasi ke platform digital. Banyak pemilik brand yang mendadak sadar pentingnya membangun branding, ketika mau tak mau mereka harus pindah lapak ke sosial media. Mereka akhirnya mulai melirik jasa branding agency dan situasi ini saya anggap sebagai peluang.

Sebagai pelaku branding Indonesia, bayangkan jika saya tidak sigap dalam menyambut peluang baru ini. Bagimana? If so, then someone else will do it for them and I will lose this big opportunity.

Tingkatkan Skill-mu

Masih berkaitan dengan poin pertama tadi, jika kamu bertanya ‘lalu bagaimana caranya  agar saya siap menyambut peluang baru?’, maka inilah jawabannya: tingkatkan skill-mu. Kabar baiknya, berbagai webinar atau online course sudah semakin gampang diakses. Bahkan saya sering menjumpai kelas-kelas gratis dengan topik yang sangat menarik. Kuncinya adalah jangan malas untuk belajar.

UX design, artificial intelligence, mobil app development, video production, dan SEO/SEM marketing merupakan beberapa top skill yang akan banyak dibutuhkan di masa depan. Tinggal sesuaikan saja berdasarkan minat, bakat, atau barangkali topik-topik yang membuatmu tertarik, lalu asah terus sampai kamu menjadi mahir.

Meningkatkan skill tidak hanya bisa memperkaya CV kamu sehingga lebih mudah tembus loker lho, tetapi juga memberikanmu pilihan pekerjaan dan karier yang lebih luas. Perusahaan pastinya juga akan lebih mempertimbangkan pekerja yang memiliki kemampuan di bidang tertentu daripada yang masih amatir.

Susun Rencana yang Lebih Fleksibel

Kunci untuk bisa bertahan menghadapi pandemi ini adalah dengan menjadi orang yang lebih fleksibel. Jika satu rencanamu berakhir dengan kegagalan, jangan ragu untuk menyusun rencana yang lain. Tidak masalah memetakan langkah yang berbeda-beda, asal tujuan akhirnya bisa membawamu mencapai hal yang kamu inginkan.

Nah, kadang kalau hanya sebatas memikirkannya saja di dalam kepala, semangatnya bisa dengan cepat menguap lalu terlupakan. Untuk menghindarinya, coba tuliskan rencana-rencanamu di atas kertas. Setelah itu, jika kamu benar-benar ingin serius, mulai lakukan aksi yang nyata. Pastikan bahwa rencanamu benar-benar direalisasikan, jadi tidak cuma berakhir di angan-angan saja.

Sekali lagi, jangan takut untuk menjadi lebih fleksibel. Ingat bahwa ada banyak jalan menuju Roma. Lebih baik mencoba berbagai hal daripada hanya diam sambil berharap keadaan akan membaik dengan sendirinya, kan?

Putuskan Apa Karier yang Sesuai untuk Masa Depanmu

Entah disadari maupun tidak, pandemi ini juga turut memberikan tambahan waktu ekstra untuk memikirkan kembali berbagai macam hal. Bagi kamu yang terdampak pandemi dan kehilangan pekerjaan; atau yang masih bekerja tetapi merasa belum puas dengan pencapaian saat ini, mungkin ini waktu yang tepat untuk mempertimbangkan kelanjutan kariermu ke depannya nanti.

Namun, jangan buru-buru merasa khawatir. Jika kamu bisa menerapkan ketiga poin yang sudah dijabarkan sebelumnya dengan baik, saya yakin kamu akan punya pandangan ke depan yang lebih jernih. Putuskan karier seperti apa yang ingin kamu kejar di masa depan. Pertimbangkan apa jenis pekerjaan yang sekiranya masih akan tetap diperlukan bahkan saat pandemi sudah usai nanti.

Jika kamu masih bimbang, FULLSTOP Indonesia bisa menjadi jalan pembuka menuju kesuksesanmu. FULLSTOP Indonesia sedang membuka loker bagi siapa saja yang tertarik bekerja di branding agency dan untuk berkolaborasi dan berkarier bersama. Kirimkan CV terbaikmu ke alamat email hello@fullstopindonesia.com dan bergabunglah menjadi bagian dari proud #superskwad!

Back To List Blog